Jusuf Kalla Tampak Seperti Figur “Motivator Bangsa”

Dilihat dari segi usia, mungkin Jusuf Kalla adalah capres yang paling tua jika dibandingkan dengan capres lainnya. Akan tetapi kalau kita memperhatikan semangatnya, kita bisa melihat semangat yang bukan saja tinggi seperti orang muda, tapi lebih dari itu Jusuf Kalla bisa member semangat kepada seluruh bangsa ini.

Dengan kata lain Jusuf Kalla bisa menampilkan dirinya sebagai seorang motivator (pemberi semangat) yang tidak kalah dengan motivator terkenal seperti Andri Wongso, Mario Teguh, dll. Penampilan Jusuf Kalla sebagai motivator bangsa, bisa kita dari uraian berikut ini:

MEMBERI MOTIVASI UNTUK MENJADI BANGSA YANG MANDIRI

Penampilan Jusuf Kalla dalam memberi motivasi kepada kita untuk menjadi bangsa yang mandiri, dapat kita simak dalam salah satu iklannya yang berbunyi sbb:

“Ketika saya bertemu dengan wakil presiden Amerika, Joe Biden, beliau berkata: “Biasanya kalau ada kepala Negara datang ke Amerika, selalu minta bantuan kepada Amerika.” Saya jawab: “Anda keliru , . . . . saya datang ke Amerika, justru mau menanyakan, apa yang Indonesia bisa bantu kepada Amerika, karena Negara anda sedang dilanda krisis.”

Iklan politik Jusuf Kalla tsb dilanjutkan dengan kata-kata: “Ayo, menjadi bangsa yang mandiri.” Selanjutnya iklan politik tsb di akhiri dengan kalimat: “Jangan menjadi bangsa peminta-minta.”

Motivasi yang hendak ditanamkan melalui iklan tsb di antaranya adalah:

1.Bangsa Indonesia harus menjadi bangsa yang mandiri

2.Tidak merasa rendah diri dengan kepala Negara lain sekalipun Negara tsb adalah Negara adikuasa seperti Amerika. Di dalam kehidupan ini, kita bisa mencontoh Jusuf Kalla agar tidak minder dalam bergaul dengan orang asing terutama orang bule.

3.Bangsa Indonesia tidak boleh menjadi bangsa peminta-minta

4.Indonesia harus membuktikan sebagai Negara yang juga memiliki kemampuan untuk memberi bantuan kepada Negara lain, termasuk Negara sebesar Amerika.

MEMBERI MOTIVASI UNTUK MENJADI BANGSA YANG PERCAYA DIRI

Penampilan Jusuf Kalla dalam memberi motivasi untuk menjadi bangsa yang percaya diri, dapat kita simak dalam iklan lainnya yang berbunyi sbb:

“Berbicara tentang kemampuan bangsa, dalam hal membangun bandara, pembangunan bandara di Jakarta dibantu oleh Perancis, bandara Surabaya dan Padang dibantu oleh Jepang. Ketika membangun bandara Medan, Lombok, dan Makasar, saya katakan: Jangan ada campur tangan asing di situ. Pakai ilmu dan tangan kita, dan ternyata kita bisa, bahkan biayanya hanya setengahnya saja” . . . . . . . Iklan tsb ditutup dengan kata: “Ternyata kita bisa . . . . (kok baru sadar ya ? )

Motivasi yang disampaikan Jusuf Kalla melalui iklan tsb adalah:

1.Kita tidak boleh selalu bergantung kepada bangsa asing

2.Membangunkan kesadaran bahwa bangsa Indonesia juga memiliki kemampuan yang sama dengan bangsa lain (kalau perlu lebih mampu dari bangsa lain)

3.Membangun rasa percaya diri akan kemampuan bangsa sendiri untuk pembangunan sekarang dan yang akan datang.

PELAJARAN BERHARGA UNTUK SELURUH BANGSA

Mari lupakan sejenak tentang capres / cawapres yang akan anda pilih atau menjadi idola berat anda.

Apa yang disampaikan oleh Jusuf Kalla dalam iklannya tsb dapat member motivasi dan pelajaran yang bermanfaat bagi seluruh bangsa. Bukankah kita semua memang harus menjadi bangsa dan individu yang mandiri dan percaya diri ?

Siapapun capres / cawapres yang anda dukung, terpilih atau tidaknya capres yang anda dukung, apa yang disampaikan oleh Jusuf Kalla tetap saja bermanfaat bagi seluruh bangsa. Walaupun iklan tsb merupakan bagian dari kampanye pemilu presiden, dalam iklan iklan tsb Jusuf Kalla TIDAK mengatakan “ayo pilih saya”

Dilihat dari iklan politik Jusuf Kalla dan iklan politik capres lainnya, maka anda akan melihat adanya 2 macam iklan yang berbeda karakter. Pertama adalah iklan politik yang menonjolkan figure, dan k e dua adalah iklan politik yang menonjolkan ide-ide cemerlang dari figure seorang pemimpin bangsa. Yang mana yang akan anda pilih ? Masih ada waktu untuk berpikir dengan matang.

 

0 Responses to Jusuf Kalla Tampak Seperti Figur “Motivator Bangsa”